by: Talitha Ayu
Aku terdiam di sudut lorong koridor kelas lantai 2, mataku memandang lurus tanpa arah dan tujuan. Ingin rasanya aku mengungkapkan isi hati ini, tapi rasanya itu hanya harapan debu. dan lagi-lagi aku hanya bisa menyimpan semua ini dalam hati, mengubur semua kata kata yang hendak aku lontarkan, meredam semua amarah di benak dan menghancurkan semua harapan. Aku bahkan tak mempunyai kesempatan untuk menjelaskan apa rasanya, atau bahkan hanya memulainya...
"ada yang belum selesai?" tanyanya menahan kekesalan
aku tersenyum "belum selesai? bahkan aku memulainya saja belum"
"kenapa sih kmu selalu marah? aku tuh males tau gak sih"
"aku gak marah" dan buat apa juga aku marah... kalau itu hanya bisa membuamu ikut marah padaku.
"ah yaudahlah, terserah kmu!" dia pergi meninggalkanku sendiri di lorong ini
Rasa di benak ini ingin tumpah menahan semua hal yang barusan terjadi, apa semua ini mutlak kesalahanku? atau aku selalu mengeluh? atau bahkan aku merepotkannya? dan apakah aku egois dan hanya memikirkan hati ku saja? aku bahkan takut membuatnya marah... dan mungkin diam adalah cara yang terbaik saat ini. habis rasanya daya ini berusaha menjelaskannya, lelah rasanya selalu harus diam dan menahan semua asa di dada.
di lorong ini... di lorong yang menyimpan sejuta kenangan, kebahagiaan serta kesedihan. sepi dan sunyi... hanya ada aku disini saat ini, hanya ada aku dan banyak harapan debu menyelimuti semua kesunyian hati. Harapan kecil yang ingin ku sampaikan padamu adalah semoga kau mengerti apa yang aku rasakan sekarang, apa yang sudah aku rasakan dan apa maksudku marah padamu. mungkin itu konyol tapi itu semua karna aku aku mencintaimu dan takut kehilanganmu. klasik sekali rasanya... tapi itu semua memang benar. Dan sebenarnya masih ada satu alasan lagi mengapa sikapku seperti itu, memang susah sekali mengatakannya, susah sekali mengucapkan kata ini padamu tapi semua kekesalanku yang aku kubur dalam dalam di hati itu adalah karena aku cemburu.
No comments:
Post a Comment